Selasa, 09 Januari 2018

obrolan tai : MENCINTAI atau belajar MENCINTAI?

ini bukan lanjutan tulisan kemaren yaa, meskipun maren juga masih bersambung, doooh kalo diinget - inget udah ada 2 tulisan yang bersambung di blog ini. tapi ya ndak perduliii~

seperti biasa setiap tulisan disini pasti berawal dari pertanyaan receh yang akhirnya aku pikirin juga wk!

gausah cerita lengkapnyaa, karena bkal panjang banget sih entar, lsg intinya aja, jadi temen aku nanya tentang mending dicintai atau mencintai.

sepersekian detik setelah pertanyaan keluar aku dengan mantap meenjawab "mencintai"

"haha.. kenapa?" dalam keadaan sesungguhnya temen aku sempet kaget dan menyatakan bahwa wanita biasanya memilih untuk dicintai karena biasanya pejuang sejati adalah lelaki, sedangkan wanita mudah dalam belajar mencintai.

"menurutku lebih mudah mencintai, daripada belajar mencintai..."

"dasar wanita pemalas.."

"HAHA..."

"seriusan deh, bukankah lebih aman dicintai dan belajar mencintai?"

"aman? maksudnya gimana ini? aman untuk siapa?"

"maksud aku, bukankah kamu orang yang begitu sulitnya percaya sama hal beginian ya? kan resiko sakit  lebih kecil ketika kamu dicintai.."

"sepertinya aku lebih malas mengambil resiko aku menyakiti orang yang mencintai ku.. lebih sakit kalo dengan sadar menyakiti orang lain ga sih?"

"HAHAHAH, interesting.. ini seperti tidak konsisten dengan sifat cuekmu selama ini"

"aku gasuka ah obrolan ini, mbleber kemana-mana, intinya aku lebih suka mencintai, kenapa jadi perdebatan sakit menyakiti..."

"jelaslah penasaran, ini aneh..."

"sejak kapan aku ga aneh dimata mu?" 

temen aku yang super nyebelin terus mendesak mencari tau alesaku, akhirnya aku jawab! (lemah)

"Ketika aku mencintai, aku akan melakukan semuanya dengan senang hati, tanpa beban, dan apapun yang aku lakukan bakal jadi kebahagiaan aku sendiri. Mencintai itu keputusan, aku meskipun egois, aku tau gimana caranya menanggulangi rasa sakit akibat perbuatan aku sendiri (amit-amit kalo sampe habis jatuh cinta lalu sakit) karena aku sadar ini resiko yang nempel sama yang namanya JATUH CINTA! mana ada sih jatuh yang ga sakit? rasa sakit yang mungkin timbul akibat kelakuan aku sendiri. nah coba dibalik jikalau aku belajar mencintai karena aku diposisi dicintai, hidup aku tidak akan tenang karena penuh dengan tebak-tebakan bagaimana aku kudu bersikap seharusnya, bagaimana aku harus mengharagai effort seseorang yang uda cinta ma aku, karna aku tau rasanya mencintai, aku makin merasa bersalah kalo aku gabisa bales. gabakal tenang hari-hari aku terbebani dengan tanggung jawab sebesar itu. sejujurnya aku juga lagi belajar mencintai, belajar jatuh cinta dengan ciptaan Allah karena Allah. kalopun aku akhirnya jatuh cinta, semoga itu semua karena Allah.. misal doi GANTENG, --SUBHANALLAH begitu Gantengnya Ciptaan Allah, Allah Maha Besar.. -- ini contoh recehnya, intinya aku kudu sadar bahwa semua milik Allah, jadi aku ga akan MENG-HAMBA dan MENDEWAKAN manusia yg bikin aku jatuh cinta, tidak mabok kepayang wkakakka, masih bisa rasional dan bersyukur dalam mencintai..GILS KOK PANJAAAANG SIH! FIX aku CURHAAAAT!!!"

akhirnya kami berdua ngakak dan selanjutnya tak membahas ini lagi, semoga aku punya temen ga pada usil ngasih pertanyaan yng bikin selalu pusing wk!


Tidak ada komentar: