Kamis, 17 September 2015

karena Waktu adalah rezeki yang mudah aku lupakan...

aku sedang berfikir,
memikirkan tentang sakitku...
banyak yang membuatku instropeksi 

aku sedang berfikir,
memikirkan tentang waktu ku...
banyak yang membuatku harus menghitung mundur

aku orang yang fokus, dan sangat menikmati apa yang sedang aku kerjakan, armania kecil selalu berfikir semuanya menyenangkan, jika tidak menyenangkan maka ada yang salah di dalam diriku

akhir-akhir ini, aku menginvestasikan waktuku yang dalam otakku merupakan rezeki luar biasa dari Tuhan untuk menikmati pekerjaanku. Jujur, aku senang dengan yang aku kerjakan, karena dari awal aku berdoa, aku selalu berdoa aku bisa bermanfaat, dan aku merasa bisa menjadi bermanfaat selama bekerja. tidak main-main aku menginvestasikan waktuku, aku berusaha melakukan sebaik mungkin sebagi wujud syukur paling sederhanaku kepada Allah, Sang Pemberi Kesempatan

namun, tiba-tiba aku jatuh sakit... waktu demi waktu aku habiskan di tempat tidur, sampai pada pembicaraanku di spertiga maalm yang masih tetap diatas ranjang, "Ya Allah, apakah selama ini aku mengecewakanmu? apakah aku sudah mulai tidak istiqomah? apakah ada yang salah dengan cara penjemputan rizki ku?"

Malam berikutnya, aku berusaha berbincang dengan Yang Maha Kuasa, " Ya Allah, okay aku mulai mendapatkan apa yg mungkin mengecewakan..." dan mataku mulai meleleh...
Allah maafkan aku, aku yang mungkin beribadah, atau mengcap syukur, atau merengek kepda-Mu hanya di sisa-sisa waktu-dan-tenaga-Ku...
Allah maafkan aku, aku yang mungkin lebih begegas menerima telephone client dibanding panggilan sholat-Mu, padahal Engkau telah melancarkan ursanku dengan Client selalu, namun bersyukur pun aku TUNDA..
Allah jangan masukkan aku pada bagian anak durhaka, yang selalu terlihat ceria jika aku sedang menghadapi client, namun aku merengek bilang rindu ke Orang Tua-ku membuat beliau khawatir..
Allah, ini pertanyaan untuk-Mu.., aku tidak memiliki waktu luang, aku yakin ini berkah untukku, karena bisa jadi ketika engkau memberiku waktu luang, waktuku tidak bermanfaat, namun Ya Allah, kumohon jangan menjauh darikuuu, jangan biarkan aku lalai terhadap-Mu, jaga aku ya Allah...

Allah, aku tahu semua yang terjadi bukan kebetulan, karen Kasih sayangmu Bukan kebetulan,  Ya Allah jika suatu hari nanti Engkau memberikanku kepercayaan "Waktu Luang" lagi, aku harap engkau membantuku menjadi armania yang dewasa, yang dapat menggunakan waktu dengan bijaksana,meningkatkan kualitas ibadah dan semakin peduli kepada sesama..

Allah, jika Engkau suatu saat mempercayakan jarakku dengan orang tua ku tidak jauh lagi, Bimbing aku untuk menjadi anak yang sholeha, yang bisa membantu membuat tabungan syurga untuk kedua orang tua ku,,jangan biarkan aku lalai ats berkah jarak yang dekat dengan orang tua ku

Allah, Engkau terlalu baik kepada hamba, tapi hamba tidak tau lagi mau mengadu dengan siapa, maafkan hamba Ya Allah...

Ya Allah peluk aku,,

Aku tidak akan tau apakah malam berikutnya aku masih bisa merengek, apakah kesempatan itu masih ada atau tidak? aku tidak akan mencari tau.. yang aku lakukan aku mengusahakan ketika aku bertemu dengan -Mu..aku harap aku sudah menjadi Armania dengan versi terbaik :) Aamiin Aamiin Ya Rabbaalaamiin

========================================================================

Dear Mom, 
betapa beruntungnya aku dititipkan Allah padamu
bidadari yang penuh sabar dan aksih sayang memberiku segala yang aku mau
Bidadari tidak pernah membentak bertutur kata halus dan selalu menuruti apa yang aku mau

Bunda,
aku sungguh merindukanmu
durhakah aku?
 mengingat ketika bunda menjengukku, kebetulat justru saat aku sakit, nukanya membahagiakanya, beliau dgn sabar merawtku tanpa mengeluh, padahal aku pernah memotng obrolan kita cuma gara-gara ditelpon client, tapi engkau sabar, engkau penih pengertian dan akan menelponku kembali, atau tidak pernah keberatan jika aku menelpon bunda malam hari,
bunda selalu segar setiap aku telpon padahal aku tau itu sudah waktunya istirahat..
jadi anak macam apa aku?
kualitas seperti apa yang bisa aku janjikan kepada anakku kelak jka aku sekarang menjadi anak durhaka?

Bunda...
Maaf...

with love
Armania