Jumat, 13 Januari 2017

Berbuat baik itu bukan PIUTANG



Pernah merasa kecewa ketika kamu berbuat baik kepada seseorang, namun ternyata orang itu tidak berbuat sama kepadamu?
Atau kamu merasa kesal pada seseorang yang pernah kamu bantu mati-matian namun disaat kamu membutuhkan bantuan dia tidak bisa memenuhi ekspektasimu?

Menggerutu dan bersungut sungut "Deeeeeh giliran aku minta tolong gabisaa"

Well, sadar atau tidak kamu seperti sedang menagih utang kepada orang-orang yg telah kamu bantu. Kenapa utang? Karena kamu menginginkan mereka bersikap seperti yg kamu lakukan.. istilahnya dia meminjam 100.000 darimu, dan kamu mencatatnya pada akun piutang. Jika begitu jangan lupa untuk membuat akun piutang tak tertagih, agar sesuai dengan konsep Prudence~ hati-hati kita memelihara harapan. Berharap orang yg kita utangin kebaikan membalas~ hahahha.

Aku sama sekali bukan orang baik. Sama sekali. Dengan orang lain aku tidak pernah punya rencana untuk berbuat baik. Menurutku berbuat baik itu naluri, tidak direncanakan, tidak diprogram untuk sapa saja, dan untuk apa. Semua terjadi begitu saja.

Contoh yaaa contoh, ada seseorang datang ke kamu, ingin meminjam uang 1juta rupaih,kamu dengan kondisi hanya bisa membantu 350rb rupiah, yaudah. Kasih 350rb, tapi DIKASIHIN. Jangan dianggap utang. Kasih yang kamu mampu, beri yg kamu ga perlu tagih. Semampunya-Sebaik-baiknya.

Bunda pernah bilang, berbuat baik itu tugas seluruh Manusia yg dipersembahkan untuk Allah. Untuk Sang Pencipta. Ga ad hubunganya siapa yg kudu dibaikin, dipilih, dinatasi, dan direncanakan secara berlebihan.

Menurutku berbuat baiklah semampunya, seperlunya. Tanpa menagih. Tanpa mengingat. HahahaHAHAHA semau kamu aja.
Kok gitu, seperlunya?kamu pamrih dong?
Poinnya bukan disitu, aku berprogres untuk fokus melakukan yg terbaik untuk Allah, bukan fokus harus berbuat baik ke siapa, biarlah Semoga Allah mempercayakan aku kesempatan berbuat baik, dan membuatku nyaman dalam berbuat baik. Jadi ga akan timbul kata-kata "Aku uda baik ma dia,kok dia gitu ya sama aku" - dan kalimat kalimat penagih utang lainya. Percayalah jika kamu menanam kebaikan karena Allah, yang membalas itu Allah langsung, bukan yg kamu bantu.

Oiya.. Manusia itu makhluk sosial, butuh orang lain, bahagia apabila dibutuhkan, bahagia bila dapat membantu, bahagia dapat berbagi,
coba diinget yang sakit hati karena merasa dimanfaatkan, sesungguhnya kamu sedang menerapkan teori manusia itu makhluk sosial, hahaha tenang broooo~ kalo kamu dimanfaatkan, tapi tubuhmu ga berkurang se inci pun. Kamu ga sedang rugi, dan kamu ga lagi ngasih utang. Kamu sedang Berbahagia. Gausah dipikir ga dibales apalagi dijahatin. Mereka membutuhkan kamu. Dan kamu dipercaya lebih oleh Allah.


-with love-
Arin

Kamis, 05 Januari 2017

Bahagia itu Menular



Dari TK sampe sekarang Kuliah season 2 , pertanyaan Babe Bunda selalu sama "Gimana? Tadi seneng di kelas?"
Kalo diinget inget beliau berdua emg jarang nanyain ada PR apa engga, atau besok ulangan apa engga, terkesan kayak sok sok cuek biar keliatan keren gt.. malah aku pernah ditegur gara-gara belajar kelamaan, sebelom ujian pantang belajar lama-lama kata babe, harusnya main, makan enak, nonton film, tidur cukup.

Sebelumnya, waktu longweekend tahun baru kemarin, kita bertiga pergi ke Jawa Timur, waktu itu aku nyetir gantiin babe, bunda didepan nemenin aku, iseng aku nanya "Bun, susah ga sih ngurus anak? Gimana sih Bun biar bikin anak-anak Bunda ngerasa bahagia terus kayak yg aku rasain gini?"
Bunda terkekeh lalu akhirnya menjawab, "Bahagia itu menular, mungkin karena bunda-babe selalu bahagia punya kalian berdua, jadi kalian tertular bahagianya kami.."
"Hooo gitu tok? Udah?"
"Iylaaah, trus piye meneh?"
Aku menyetir sambil terus tersenyum meng Aamiin-i. Iya semoga ya bun.. semoga kita selalu bisa menularkan kebahagiaan.

Tak lama dari percakapan ini, beliau berdua terlelap. Ya. Ini kisahku, Sopir Pantura yang riang gembira 🤣🎈