Jumat, 13 April 2018

Menunggu 🌸

Hari ini aku belajar tentang menunggu.
Aku si sumbu pendek yang tidak pernah jago tentang menunggu.
Semenjak jadi penerima manfaat BPJS kesehatan, aku mengalami beberapa episode menunggu.
Hari ini aku benar-benar menyiapkan sesi menungguku.
Aku membawa buku bacaan, Padkay aku charge (karena didalamnya menyimpan beberapa e-book), aku membawa minum, aku membawa snack, aku membawa beberapa artikel pendukung thesis, dan aku pastikan kuota di telepon selulerku cukup.

Seperti biasa aku memulai antrian untuk pemberkasan pukul 5.00 am
Tepat setelah sholat subuh aku langsung ke SMC.
Pukul 8.17 am namaku dipnggil, ternyata ad berkasku yang ketinggalan, aku tidak tahu jika setiap kontrol aku harus membawa surat rujukan awal dari dokter keluarga(my bad) alhasil aku lsg pesen Ojek On-Line untuk pulang ke rumah. FYI jarak SMC ke Rumahku sekitar 10km, tidak terlalu jauh namun melawati banyak traffict light, Pasar, dan sekolahan. Ruwet.
Selama Perjalanan aku memilih diam, menenangkan diriku yang kecewa akan keteledoranku. Sampai akhirnya pak Ojek membuka pembicaraan. Aku jawab sebisaku karena pikiranku sedang melayang-layang entah kemana. Si bapak akhirnya tau kalau aku mengambil secarik kertas agar bisa melanjutkan kontrolku. “Waaah mbaa nunggunya uda lama, antrinya pasti panjang ya kalau BPJS?” Aku diam. Agak lama. Lalu ku jawab “hehe iya pak, cuma nunggu aja kok pak .. ga sakit” si bapak tertawa. Aku kembali diam karena otakku mulai sibuk berfikir.

Singkat cerita (yang sesungguhnya sudah terlalu panjang ini) aku tersadar bahwa sesungguhnya tidak ada yang salah dari menunggu. Aku yang terlalu memusingkan ketakutanku tentang “bosan menunggu” jadi ketinggalan secarik kertas penting, padahal tasku penuh dengan amunisi “takut bosan”.
Aku terlalu sibuk mencari solusi akan ketakutanku. Padahal bukan tugasku mencari solusi. Toh sebenarnya menunggu bukan masalah besar.
Jadi, apa pelajaranku hari ini?
  1. Allah sudah menyampaikan di Al-Quran, manusia hany butuh Sabar dan Sholat. Coba kalo aku berfikir dari awal tentng kasih sayang Allah yang ini, aku pasti bisa fokus dan ga akan ketinggalan deh secarik kertas keramat itu
  2. Menunggu itu hanya kosakata duniawai, pada hakekatnya Allah menyuruh Hamba-Nya untuk tetap produktif, dengan apa? Dengan sabar dan sholat, bisa dengan membaca buku, bisa dengan mengobrol untuk menambah silaturahmi, atau apapun yang bikin aku dapet value added ku sendiri. 
  3. Menunggu bukan perkara yang memusingkan, karena itu tergantung aku meamnfaat kan waktuku. Komplain tidak akan membuat waktu tunggu ku berkurang, sama halnya sekarang, aku cuma antri buat menghadap Allah, selama   Hampir 27th aku belom brani komplain buat buru-buru menghadap Allah
  4. Yah... makin sadar lah aku akan kualitasku, untung Allah selalu mengingatkan dengan kejadian sederhana. Aku jadi merinding disko. Ngebayangin kalau aku diabaikan... maafin aku ya Allah

Terakhir aku berdoa untuk segenap pejuang antrian BPJS semoga segera sehat dan bahagia selalu.